Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Setiap tahun, dana pendidikan anak terus meningkat seiring inflasi yang terjadi. Ditambah lagi, banyak sekolah baru bermunculan dengan membawa kelebihannya masing-masing, baik sekolah swasta nasional maupun internasional, sehingga harga sekolah yang dinilai bermutu pun semakin tinggi.

 Bila memperhitungkan inflasi dan kenaikan uang sekolah dari tahun ke tahun dengan saksama, data dan hasil penelitian dari Jiwasraya menunjukkan bahwa, nilai inflasi pendidikan mencapai 15% per tahunnya, sedangkan rata-rata kenaikan gaji per tahun hanya berkisar di angka 7%. Karena itu, ada baiknya orangtua mulai menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini.

Ada beberapa langkah dalam menyiapkan dana pendidikan anak, yaitu:

  1. Rencanakan pendidikan anak

Langkah pertama ini mencakup, memperhitungkan berapa anak yang ingin dimiliki, jenjang sekolah anak yang akan dilalui dan akan dibiayai (misal, dari SD hingga kuliah S1), usia berapa anak mulai sekolah, sekolah di dalam atau luar negeri, sekolah di sekolah negeri atau swasta, dll.

2. Hitung biaya pendidikan anak

Berdasarkan hasil di langkah sebelumnya, kita akan dapat memprediksi biaya pendidikan anak hingga selesai dengan cara menambahkan inflasi sekitar 10-15% per tahun dari biaya pendidikan sekolah yang sudah Anda survei di tahun ini. Lakukan hal yang sama untuk setiap jenjang, seperti TK, SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Bila Anda tidak dapat menghitungnya sendiri, Anda juga bisa menggunakan jasa perencana keuangan yang bersertifikasi, atau bertanya ke orang yang lebih ahli, misalnya seorang akuntan.

3. Memilih produk keuangan

Setelah memiliki total biaya pendidikan anak yang diperlukan hingga pendidikannya selesai, kita dapat menghitung dan menyiapkan dana pendidikan anak yang perlu ditabung dari sekarang. Berdasarkan angka tersebut, Anda bisa memilih produk keuangan atau instrumen investasi yang sesuai dengan target Anda.

 Bila perlu, konsultasikan dengan ahlinya – dalam hal ini perencana keuangan yang bersikap netral – agar dapat memilih produk investasi yang tepat guna dan tepat waktu. Dalam tahapan ini, ada baiknya Anda juga meninjau kembali dana yang sudah dimiliki, penghasilan bulanan, hingga opsi sumber pemasukan lainnya.

4. Alokasikan anggaran untuk investasi

Selanjutnya, segera lakukan investasi di produk yang telah dipilih agar tidak tergerus lagi oleh inflasi dari waktu yang akan berlalu. Karena dana pendidikan adalah kebutuhan untuk jangka pendek, menengah dan panjang, cara menabungnya cenderung dilakukan dengan mencicil. Karena itu, ada baiknya bila kita mengatur cara pembayaran dengan sistem auto debet sehingga anggaran dana pendidikan akan selalu dibayarkan dari tabungan Anda sehingga dapat mencapai hasil seperti yang telah direncanakan.

Dalam tahapan menyiapkan dana pendidikan anak ini, bila dana yang sudah dimiliki dan pendapatan bulanan rumah tangga Anda tidak mencukupi, mungkin Anda perlu meninjau ulang dari langkah pertama agar dapat lebih menyesuaikan dengan kemampuan finansial Anda. Selain itu, pakar ekonomi juga menyarankan untuk menyebar investasi dalam beberapa jenis instrumen keuangan, untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dan mengurangi jumlah kerugian yang mungkin saja terjadi di salah satu instrumen.

5. Lakukan evaluasi secara berkala

Setelah proses menabung atau investasi dana pendidikan berjalan, kita wajib melakukan evaluasi secara berkala (idealnya setahun sekali), apakah tabungan atau investasi tersebut sudah sesuai dengan keadaan pasar dan hasil yang diinginkan pada tahun tersebut. Agar lebih akurat, konsultasikan dengan ahlinya (misalnya seorang perencana / konsultan keuangan), dan jangan ragu untuk mengganti produk investasi bila memang diperlukan atau disarankan oleh ahlinya.